Definisi PCOs, Policystic Ovary Sindrome
PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
atau sindrom polikistik ovarium merupakan suatu gangguan keseimbangan pada
hormonal wanita yang dapat mempengaruhi atau mengganggu menstruasi dan
menyebabkan wanita sulit hamil. Gangguan pada kesuburan merupakan salah satu
tanda dan juga gejala dari PCOS. Jika tidak ditangani secara baik, PCOS bukan
saja dapat mengganggu kesuburan, namun juga bisa meningkatkan risiko serta timbulnya
berbagai macam penyakit serius lain, seperti penyakit jantung, darah tinggi
(hipertensi), dan juga diabetes.
PCOS
cukup banyak terjadi khususnya pada kaum wanita, dan dapat muncul pada usia
reproduktif wanita, yaitu pada saat mulai haid pertama sampai usia sekitar 45
tahun. Kebanyakan wanita dengan PCOS, di dalam indung telurnya (ovarium)
terdapat banyak kista kecil (polikistik) yang merupakan folikel telur yang
tidak berkembang.
Tanda dan Gejala PCOS
Apa
saja tanda dan gejala pada saat mulai terasa adanya PCOS? Tanda dan gejala PCOS
bisa berbeda-beda untuk tiap wanita, namun beberapa tanda dan gejala PCOS pada
umumnya adalah:
§ Awalnya terjadi pembesaran indung telur karena banyak
mengandung sekumpulan kantung kecil berisi cairan mengandung telur yang belum
matang, sehingga gejala itu dapat disebut kista folikel.
Jika dilihat dengan USG, jumlah
folikel bisa mencapai 12 kantung atau lebih, dengan ukuran tiap folikel sekitar
5-8 mm.
§ Mengalami gangguan pada saat menstruasi (haid), misalnya
gangguan pada periode haid yaitu haid menjadi semakin panjang (lama)
berlangsung dalam jangka waktu 35 hari, siklus haid yang tidak teratur (sering
telat haid) yaitu tidak menstruasi selama empat bulan atau tidak haid sama
sekali.
Dapat pula timbul pendarahan hebat
saat haid. Bisa juga disertai dengan sering timbul nyeri pada panggul.
§ Gangguan kesuburan yaitu berupa sulit atau tidak bisa hamil.
Sekitar 7 dari 10 wanita yang
menderita PCOS mengalami gangguan kesuburan sebagai akibat dari terganggunya
proses ovulasi setiap bulannya. Pada wanita yang mengalami PCOS, folikel atau
kantung sel telurnya tidak berkembang dengan secara baik, sehingga tidak terjadi ovulasi
(pematangan sel telur).
Meskipun dapat mengganggu kesuburan
sehingga membuat wanita sulit hamil, namun bila segera mendapatkan pengobatan,
wanita dengan PCOS tetap bisa hamil, dengan tingkat keberhasilan sebesar 80-90
%.
§ Muncul bercak hitam pada kulit dibagian belakang leher,
bawah lengan, bawah lutut, dan beberapa area lainnya sehingga dapat
meninggkatkan tingginya kadar insulin.
§ Tanda lainnya yang sering muncul adalah peningkatan kadar
hormon androgen yang bisa terlihat dari pertumbuhan rambut (bulu) yang berlebih
pada tubuh dan wajah (hirsutisme), timbul banyak jerawat, wajah lebih
berminyak, dan terjadi penipisan rambut pada kepala (kerontokan rambut).
Kondisi inilah yang dimaksud dengan
terjadinya ketidakseimbangan hormon, yaitu terjadi kenaikan/peningkatan
produksi hormon androgen atau hormon laki-laki.
Selain memproduksi hormon wanita
(estrogen dan progesteron), wanita juga memproduksi sedikit hormon laki-laki
(androgen), yaitu hormon testosteron. Ketika terjadi ketidakseimbangan hormon,
di mana terjadi peningkatan hormon laki-laki androgen, dampaknya bisa
menghambat ovulasi (pematangan sel telur), dan meningkatkan pertumbuhan rambut
(bulu) pada tubuh dan wajah.
Beberapa
wanita dengan PCOS dapat mengalami semua tanda dan gejala di atas, sementara
pada beberapa wanita penderita PCOS lainnya, mungkin tidak mengalami semua
gejala, hanya beberapa tanda/gejala saja. Contohnya, beberapa wanita dengan
PCOS mungkin saja memiliki pertumbuhan rambut yang normal, namun memiliki
masalah/gangguan pada siklus haid.
Komplikasi
PCOS
PCOS
itu sendiri bisa menimbulkan dampak negatif pada wanita, yaitu mengganggu
kesuburan, menyebabkan wanita sulit hamil. Bahkan, PCOS yang tidak ditangani
dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang lebih serius, terlebih bila
penderitanya juga mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Apa
saja komplikasi dari gejala PCOS?
§ Diabetes tipe 2
§ Darah tinggi
§ Peningkatan trigliserida
§ Penurunan kadar kolesterol baik (HDL)
§ Sindrom metabolik, yaitu sekumpulan tanda dan gejala yang
menunjukkan peningkatan risiko yang signifikan dari penyakit kardiovaskular.
§ Peradangan hati yang cukup parah yang disebabkan oleh
penumpukan lemak di hati
§ Infertilitas (gangguan kesuburan)
§ Sleep apnea (gangguan tidur)
§ Depresi dan kecemasan
§ Perdarahan pada rahim
§ Kanker dinding rahim (kanker endometrium)
§ Diabetes gestasional dan hipertensi saat hamil
§ Keguguran saat hamil atau mengalami kelahiran premature
§
Pemeriksaan dan Penanganan PCOS
1. Pemeriksaan
Untuk pemeriksaan, dokter biasanya akan melakukan beberapa
pemeriksaan, yaitu:
§ Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan tinggi badan, berat
badan dan tekanan darah.
§ Pemeriksaan panggul, di mana dokter akan memeriksa organ
reproduksi.
§ Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar insulin, hormon
androgen dan beberapa hormon lainnya.
§ Pemeriksaan USG (ultrasonografi) untuk memeriksa kondisi
rahim dan indung telur.
2.
Penanganan
Apakah
PCOS bisa disembuhkan? Sebenarnya PCOS tidak dapat disembuhkan. Namun,
penanganan dan perawatan dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejala dan
keluhan PCOS.
Untuk penanganan dan pengobatan PCOS,
sebagai langkah awal, pasien diminta untuk menurunkan berat badan terlebih
dahulu oleh dokter melalui diet rendah kalori dikombinasikan dengan olahraga
ringan. Penurunan berat badan sebesar 5-10% dari berat tubuh sudah mampu
membantu meringankan dan memperbaiki kondisi PCOS.
Untuk
diet, sebaiknya lakukan diet rendah karbohidrat, bukan rendah lemak. Kurangi
juga konsumsi makanan yang tinggi kandungan gula dan perbanyaklah konsumsi
sayur-sayuran.
Sementara
untuk olahraga, lakukan olahraga rutin sebanyak 5 kali dalam seminggu untuk
membantu menurunkan berat badan.
Menerapkan
gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan rajin berolahraga
sangat dianjurkan untuk membantu mencegah dan meringankan PCOS.
Biasanya
obat-obatan tertentu yang biasanya diberikan oleh Dokter tujuannya hanya untuk:
§
Melancarkan
haid
Dokter akan meresepkan obat untuk mengatur siklus haid/menstruasi agar kembali
normal.
Dokter dapat merekomendasikan pil
KB, yaitu pil yang mengandung estrogen dan progestin. Tujuannya adalah untuk
melancarkan siklus haid, memperkecil risiko kanker rahim (endometrium), dan
menekan produksi hormon androgen.
Pengobatan dengan pil KB ini cocok
untuk wanita yang haidnya tidak lancar, namun tidak cocok untuk wanita yang
berencana ingin hamil.
§ Membantu
Jika
Anda menderita PCOS namun ingin hamil, pengobatan yang Anda perlukan adalah
obat-obatan yang dapat membantu Anda berovulasi, seperti Clomiphene (Clomid,
Serophene), yaitu obat anti estrogen. Selain Clomiphene, obat-obatan lain yang
juga dapat digunakan untuk membantu ovulasi adalah Letrozole.
Jika pengobatan dengan Clomiphene
belum juga memberikan hasil yang baik, maka pengobatan dapat dikombinasikan
dengan obat metformin. Metformin dapat membantu mengatasi masalah PCOS karena
mampu membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan respon sel terhadap
insulin. Metformin banyak digunakan untuk membantu mengobati penyakit diabetes
tipe 2.
§
Mengurangi
pertumbuhan rambut yang berlebih
Pertumbuhan rambut yang berlebih (histurisme) disebabkan karena tingginya kadar
hormon androgen. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan merekomendasikan pil
KB untuk mengurangi produksi androgen, atau obat lain yang disebut
spironolactone (aldactone) yang bisa menghalangi efek androgen pada kulit.
Namun, bagi Anda yang sedang hamil
atau berencana ingin hamil sebaiknya jangan mengonsumsi spironolactone karena
bisa menimbulkan cacat lahir pada bayi. Obat alternatif yang bisa digunakan
untuk mengatasi pertumbuhan rambut yang berlebih adalah Eflornithine yang bisa
memperlambat pertumbuhan rambut pada wajah wanita.
Salah
satu cara pengobatan dan pencegahan terbaik untuk PCOS adalah menerapkan gaya
hidup sehat. Caranya adalah dengan menjalankan diet sehat rendah karbohidrat
guna membantu mengatur kadar gula darah dan rutin berolahraga untuk membantu
tubuh mengatur insulin dan menjaga berat badan.